Skip to content

Makanan Khas Cirebon Wajib Icip Kalau Pulang Kampung

makanan khas

Makanan khas Cirebon memang menyimpan ciri khasnya tersendiri, cita rasa kuliner Cirebon yang khas dan menggugah selera. Bagi perantau, mencicipi kembali makanan-makanan khas Cirebon seakan menjadi ritual wajib saat pulang kampung. Rasa rindu akan cita rasa yang autentik akan terobati dengan menyantap hidangan seperti nasi jamblang, empal gentong, atau tahu gejrot. Jangan lewatkan kesempatan untuk memanjakan lidah Anda dengan kelezatan kuliner Cirebon yang melegenda.

Sejarah Kuliner Cirebon

Kuliner Cirebon memiliki akar yang dalam dalam sejarah panjang kota ini yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Cirebon, yang dikenal sebagai kota pesisir, telah menjadi tempat pertemuan berbagai budaya selama berabad-abad. Kota ini dulu merupakan bagian dari Kerajaan Cirebon yang merupakan salah satu kerajaan Islam yang berdiri pada abad ke-15. Melalui jalur perdagangan dan interaksi antar bangsa, Cirebon menjadi tempat pertemuan budaya yang sangat kaya, dan hal ini sangat tercermin dalam masakan khasnya. Terdapat 3 pengaruh Budaya di Cirebon

Islam

terutama dengan masuknya Islam ke Indonesia melalui pedagang dari Gujarat dan Gujarat, India, memberikan pengaruh besar pada kuliner Cirebon, terutama dalam hal cara memasak, bumbu, dan penggunaan rempah-rempah yang kaya. Masakan Cirebon menggunakan banyak bumbu yang sering ditemukan dalam masakan Timur Tengah dan India, seperti jinten, ketumbar, dan kari, yang memberikan rasa yang kuat dan aromatik. Salah satu contohnya adalah Empal Gentong, yang menggunakan rempah-rempah khas yang diadopsi dari budaya Islam.

Budaya China datang seiring dengan kedatangan pedagang China di pesisir utara Jawa, terutama di Cirebon yang menjadi salah satu pelabuhan utama di masa itu. Pengaruh ini dapat dilihat dalam beberapa hidangan Cirebon yang mengadopsi teknik memasak khas China, seperti teknik memanggang atau mengukus. Beberapa bahan makanan seperti kecap manis dan berbagai jenis daging yang dipanggang (misalnya, Sate Cirebon dengan bumbu kecap manis) adalah bukti pengaruh ini.

 

Selain itu, pengaruh budaya Jawa juga sangat kuat dalam kuliner Cirebon. Masyarakat Cirebon, yang sebagian besar berasal dari suku Jawa, memiliki gaya memasak yang terhubung dengan kepercayaan dan adat istiadat Jawa, yang bisa ditemukan dalam hidangan seperti Nasi Jamblang yang menggabungkan nasi dengan berbagai lauk yang melambangkan kekayaan dan keragaman.

Kombinasi dari ketiga pengaruh budaya ini—Islam, China, dan Jawa—membentuk karakteristik kuliner Cirebon yang sangat unik, dengan keanekaragaman rasa dan penggunaan bahan yang kaya.

Keunikan Kuliner Cirebon

Kuliner Cirebon memiliki banyak keunikan yang membedakannya dari kuliner daerah lain di Indonesia. Salah satu faktor yang membedakan kuliner Cirebon adalah perpaduan rasa yang kuat dan kompleks, yang merupakan hasil dari pengaruh budaya yang beragam. Cirebon dikenal dengan masakannya yang menggabungkan rasa manis, asin, pedas, dan asam dalam satu hidangan. Kombinasi rasa ini tidak hanya membuat masakan Cirebon nikmat, tetapi juga sangat menggugah selera. Sebagai contoh, Nasi Jamblang menyajikan rasa asin dari lauk yang berbeda, manis dari bumbu kecap, dan sedikit pedas dari sambalnya, sementara Empal Gentong menggabungkan rasa gurih dari kuah santan dengan rempah yang tajam.

Penggunaan rempah-rempah lokal menjadi keunikan lainnya. Banyak hidangan Cirebon menggunakan bumbu-bumbu tradisional yang khas, seperti ketumbar, jinten, kunyit, dan jahe. Bumbu-bumbu ini tidak hanya memberikan rasa yang kaya, tetapi juga memberikan aroma yang khas dan memikat. Empal Gentong, misalnya, menggunakan berbagai rempah yang memberikan sensasi rasa yang mendalam dalam kuah santannya, yang berbeda dengan masakan berkuah dari daerah lain.

Keunikan lain dari kuliner Cirebon adalah penggunaan bahan-bahan lokal yang melimpah di sekitar Cirebon. Ikan laut segar, seperti ikan tenggiri, sering digunakan dalam masakan Cirebon, terutama dalam hidangan seperti Sate Ikan dan Tahu Gejrot. Selain itu, penggunaan daun pisang untuk membungkus makanan, seperti pada Nasi Jamblang, juga mencerminkan kedekatan masyarakat Cirebon dengan alam dan keberagaman bahan yang ada di sekitar mereka.

 

Makanan Khas Cirebon yang Wajib dicoba!

Makanan khas Cirebon memang menyimpan ciri khasnya tersendiri, cita rasa kulinernya yang khas dan menggugah selera. Bagi perantau, mencicipi kembali makanan-makanan khas Cirebon seakan menjadi ritual wajib saat pulang kampung. Rasa rindu akan cita rasa yang autentik akan terobati dengan menyantap hidangan seperti nasi jamblang, empal gentong, atau tahu gejrot. Jangan lewatkan kesempatan untuk memanjakan lidah Anda dengan kelezatan kuliner Cirebon yang melegenda.

1. Nasi Jamblang

Kuliner menarik yang wajib Anda nikmati saat pulang kampung ke Cirebon adalah Nasi Jamblang. Makanan khas Cirebon ini sebenarnya berupa nasi putih biasa yang disantap dengan beragam pilihan lauk-pauk yang disajikan prasmanan. Hidangan ini sama sekali tidak ada kaitanya dengan buah jamblang. Penamaan tersebut diambil dari sebuah nama desa yang ada di sebelah barat Kabupaten Cirebon.

Salah satu hal yang membuat hidangan ini menarik adalah nasi tersebut dibungkus menggunakan daun jati, alih-alih menggunakan daun pisang. Daun jati dipilih karena memiliki pori-pori yang dapat membantu nasi tetap pulen dan lebih tahan lama. Sega jamblang biasa dinikmati dengan beragam pilihan lauk seperti sambal goreng tahu, sate kentang, semur ati, ikan asin, dan lain sebagainya. Salah satu lauk yang paling ikonik adalah balakutak hideung yakni berupa olahan cumi/sontong dengan kuah kental berwarna hitam pekat.

Bagi Anda yang ingin menikmati hidangan ini, salah satu tempat makan yang paling rekomended adalah RM Sega Jamblang Ibu Nur. Rumah makan ini beralamatkan di Jalan Cangkring 2 Kejaksan dan buka mulai 07:00 sampai dengan 21:00.  Harga yang ditawarkan untuk setiap porsi nasi dan ragam lauk-pauknya mulai dari Rp 2-10 ribuan saja.

2. Empal Gentong

Hidangan yang terlintas pertama kali oleh mayoritas orang saat mendengar kata “Cirebon” adalah empal gentong. Empal gentong adalah hidangan khas Cirebon yang berupa olahan daging sapi dengan kuah yang mirip seperti gulai. Makanan ini sangat cocok dinikmati di momen mudik lebaran, mengingat hari raya Idul Fitri juga identik dengan hidangan olahan daging sapi. 

Makanan yang mirip gulai ini biasanya berisi daging dan jeroan sapi seperti usus dan babat. Kuliner ini dinamai empal gentong dikarenakan proses memasaknya dilakukan di dalam sebuah gentong/periuk tanah liat. Daging dan jeroan ini direbus dengan kuah santan bumbu kuning di dalam gentong dan dimasak menggunakan kayu bakar dari pohon buah mangga. Empal gentong dapat dinikmati bersama dengan nasi atau pun lontong. Selain itu, makanan ini juga biasanya dilengkapi dengan kucai dan cabai kering giling.

Rumah Makan Empal Gentong H Apud adalah salah satu restoran legendaris yang dapat Anda kunjungi untuk menikmati kuliner khas Cirebon ini. Restoran ini telah berdiri sejak tahun 1994 dan kini telah memiliki tiga buah cabang, yakni di Jalan Tuparev, Jalan Juanda atau Plered, dan di Kawasan Batik Trusmi. Tempat makan ini dapat Anda kunjungi mulai pukul 09:00 sampai dengan 21:00 WIB. Harga untuk seporsi empal gentong di rumah makan ini mulai dari Rp 25 ribuan saja. 

3. Nasi Lengko

Nasi/sega lengko merupakan hidangan sederhana khas Cirebon. Makanan khas ini berupa nasi putih yang dihidangkan dengan potongan tahu, tempe, timun, dan tauge kemudian disiram dengan kecap/bumbu kacang. Lengko juga biasanya dilengkapi dengan taburan daun kucai, bawang goreng, dan juga kerupuk.

Hidangan ini dapat dengan mudah Anda jumpai di tepian jalan. Jika di kota lain, penjual sarapan hanya menyediakan nasi kuning, di Cirebon Nasi lengko juga dijual untuk makan pagi. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp 5 ribuan saja.

4. Tahu Gejrot

Salah satu hidangan khas Cirebon adalah tahu gejrot. Tahu gejrot Cirebon sendiri menggunakan tahu Sumedang yang direndam terlebih dulu dalam air matang yang telah ditaburi garam selama 20 menit. Setelah itu, barulah tahu di goreng.

Untuk penyajiannya, tahu gejrot biasanya dipotong terlebih dulu menjadi beberapa bagian, kemudian disiram air gula dan asam. Tidak hanya itu, di dalam larutan air gula merah dan asam tersebut, diberi juga irisan cabai dan bawang merah mentah. Selain itu, dilengkapi juga dengan garam dan kecap manis. Kepedasan tahu gejrot ini dapat Anda atur sendiri dari banyaknya cabai yang digunakan. Hanya dengan Rp 5 ribu saja, Anda sudah dapat menikmati hidangan ini.

5. Mie Koclok

Mie adalah hidangan favorit sejuta umat, tidak heran jika di setiap daerah memiliki hidangan mie khasnya masing-masing, tak terkecuali Cirebon. Cirebon memiliki Mie Koclok sebagai hidangan khasnya. Hidangan ini berupa mie basah yang disajikan dengan kuah kaldu ayam yang kental. Mie ini kemudian disajikan dengan telur rebus, suwiran ayam, tauge, irisan kembang kol,dan juga bawang goreng.

Mie Koclok ini merupakan kembaran dari Mie Kocok asal Bandung dan juga Mie Celor dari Palembang. Hal yang membedakan dari ketiga mie ini adalah kuah kaldunya. Mie Kocok menggunakan kaldu sapi, Mie Celor memakai kaldu udang, sedangkan Mie Koclok dari kaldu ayam.

Salah satu penjual Mie Koclok legendaris di Cirebon adalah Pak Edi. Mie Koclok pangkalan ini sudah beroperasi sejak tahun 1945. Meskipun hanya berupa gerobak pangkalan, tetapi cita rasa yang ditawarkan tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari Rp 20 ribu, Anda sudah dapat menikmati mie koclok legendaris ini. Selain itu, Anda juga dapat mencoba Mie Koclok Panjunan dan Mie Koclock Pak Rasita.

6. Docang

Docang merupakan hidangan tradisional yang terdiri dari ketupat, lontong, sayuran rebus, dan kuah santan yang kaya akan rempah. Ketupat atau lontong yang digunakan sebagai bahan dasar memberikan tekstur kenyal yang pas, sementara sayuran seperti tauge, daun singkong, dan kol rebus menambah kesegaran dan tekstur yang kontras. Kuah santan yang kental dan gurih menjadi elemen penting dalam hidangan ini, memberikan rasa kaya yang berpadu sempurna dengan bahan-bahan lainnya.

7. Sega Bogana

Salah satu kuliner istimewa yang wajib Anda nikmati di Cirebon adalah sega bogana. Sega bogana adalah menu andalan yang biasa disajikan pada saat upacara adat di Keraton. Hal inilah yang membuat sega bogana dikatakan sebagai hidangan khas keraton. Hidangan ini mirip seperti nasi kuning, yang disajikan dengan cetakan kerucut seolah tumpeng versi mini. Makanan khas Cirebon ini biasa disajikan dengan telur rebus, sambal, lalapan, dan juga kerupuk udang.

Salah satu tempat makan yang menjadi pilihan terbaik bagi Anda yang ingin menikmati sega bogana adalah Pawon Bogana. Pawon bogana adalah tempat makan yang digagas oleh Sultan Kacirebonan yakni P Abdulgani Natadiningrat. Tidak heran jika lokasinya berada di sekitar area Keraton Kacirebonan.

Sega Bogana yang sajikan di tempat makan ini merupakan resep khas turun-temurun keraton. Meskipun berasal dari resep istimewa, sega bogana ini dijual dengan harga yang terjangkau, yakni mulai 30 ribuan saja per porsi. Untuk dapat menikmati Sega Bogana ini, Anda harus terlebih dulu melakukan reservasi restoran.

8. Sate Kalong

Makanan khas Cirebon berikutnya yang harus Anda cicipi adalah sate kalong. Kalong sendiri memiliki arti kelelawar. Meskipun demikian, Anda tenang saja, karena sate ini tidak terbuat dari daging kelelawar sungguhan. Makanan ini dinamai sate kalong karena penjualnya hanya dapat dijumpai di malam hari (ngalong).

Sate kalong ini terbuat dari daging kerbau yang dipotong pipih-pipih. Bentuknya yang pipih membuat cita rasa gurih dari bumbu kacang dan kecapnya jadi semakin terasa. Bagi Anda yang ingin mencicipi sate kalong ini, jangan mencarinya di siang bolong ya. Anda dapat dengan mudah menjumpai penjual sate kalong di pinggiran jalan Cirebon pada malam hari. Harganya pun cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp 20 ribuan saja.

9. Ayam Santa Maria

Kuliner jalanan Cirebon memang tak pernah mengecewakan. Salah satu yang wajib Anda coba adalah Ayam Goreng Santa. Meski hanya berjualan menggunakan gerobak dorong, warung makan ini selalu ramai pengunjung. Menu andalannya adalah aneka sate jeroan yang digoreng hingga renyah, seperti sate usus, sate kulit, dan sate ati. Daging ayamnya pun tak kalah lezat, dengan tekstur yang lembut dan bumbu yang meresap sempurna. Ditambah dengan nasi putih hangat dan taburan serundeng, membuat hidangan ini semakin menggugah selera. Dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp1500 per tusuk sate dan Rp1000 per bungkus nasi, Anda bisa menikmati kelezatan kuliner Cirebon yang autentik.

10. Rujak Gamel

Pecinta pedas wajib banget menikmati kuliner khas Cirebon satu ini, yaitu rujak gamel. Rujak gamel berisi rebusan kangkung, kol, mentimun, yang ditambahkan mie, tahu, dan juga gorengan. Yang membedakan rujak gamel ini dari rujak lainnya adalah adanya tambahan kerupuk teles atau kerupuk basah. Kerupuk yang direbus ini menghadirkan tekstur kenyal yang membuat hidangan ini lebih kaya tekstur. Isian rujak gamel ini kemudian disiram dengan sambal terasi khas Cirebon.

Rujak ini berasal dari dari Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Hingga saat ini masih belum banyak penjual rujak gamel. Anda bisa kunjungi Desa Gamel untuk menikmati rujak ini. Mulai dari 10 ribuan saja, Anda sudah dapat mencicipi kesegaran rujak ini.

Cicipi kelezatan makanan khas Cirebon sambil menjelajahi pesona wisata kota udang ini dengan Orent Transport. Dari Nasi Jamblang yang legendaris hingga Empal Gentong yang menggugah selera, Anda bisa menikmati kuliner khas Cirebon tanpa repot memikirkan transportasi. Orent Transport siap mengantar Anda keliling kota, mengunjungi destinasi-destinasi menarik seperti Keraton Kasepuhan, Taman Sari Gua Sunyaragi, hingga pantai-pantai eksotis di Cirebon. Nikmati kenyamanan perjalanan dan kelezatan kuliner dalam satu paket dengan Orent Transport. Untuk dapat menikmati makanan khas Cirebon ini, Anda dapat secara khusus meluangkan satu hari untuk wisata kulineran. Kebutuhan perjalanan untuk wisata kuliner kini dapat Anda penuhi di Orent Transport. Butuh sewa mobil Cirebon dan sekitarnya, ingat Orent Transport!

Call Us

Follow Us