Tidak terasa sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan. Menjelang Ramadhan, biasanya akan dijumpai tradisi ziarah di tengah masyarakat. Ziarah kubur ini biasanya menyasar makam keluarga dan kerabat terdekat yang sudah meninggal dunia. Tidak hanya itu, bahkan ziarah kubur pun sampai dilakukan hingga ke makam para wali dan ahli agama. Pada kesempatan ini, Orent Transport akan mengulas lebih lengkap mengenai ziarah kubur dan tradisinya saat menjelang ramadhan.
Asal-Usul Ziarah Kubur
Di Indonesia, ziarah kubur menjelang bulan suci ramadhan telah menjadi tradisi turun-temurun sejak zaman dulu. Tidak ada yang mengetahui pasti kapan tradisi ini dimulai. Akan tetapi jika ditelusuri lebih dalam, ternyata tradisi ini tidak hanya dimiliki oleh masyarakat muslim saja. Tetapi juga oleh umat Khatolik, Hindu, dan etnis Tionghoa.
Indonesia memang terkenal sebagai Negara yang multikultural. Hal ini juga beriringan dengan berkembangnya paham keagamaan yang beragam. Meskipun demikian, terdapat beberapa kesamaan dalam budaya religi tersebut. Salah satunya adalah tradisi dalam berziarah.
Di dalam perspektif Islam, asal-usul ziarah kubur ini jika ditelusuri maka akan mengakar pada sebuah hadis. Hadis tersebut menuturkan bahwa pada mulanya Rasulullah melarang umatnya untuk berziarah. Hal ini dikarenakan masyarakat pada masa itu masih menyalahgunakan aktivitas tersebut.
Hadits dari Buraidah bahwa Rasulullah berkata:
“Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah, karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.”
Seiring dengan berkembangnya masyarakat Islam, dan masa jahiliyah terlalui. Rasulullah pun kini menganjurkan umatnya untuk berziarah. Anjuran ini didasarkan agar umat islam lebih mengingat kematian, sehingga tidak terlalu larut dalam dunia.
Rasulullah sendiri mulai melakukan ziarah kubur pada saat Malaikat Jibril menjumpainya dan menyampaikan:
“Tuhanmu memerintahkanmu agar mendatangi ahli kubur Baqi’ agar engkau memintakan ampunan buat mereka.” (HR Muslim).
Tradisi ziarah ini mulai dibiasakan Rasulullah pada saat menginap di kediaman Aisyah Radliyallahu’ Anha. Sebagaimana yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah:
“Rasulullah setiap kali giliran menginap di rumah ‘Aisyah, beliau keluar rumah pada akhir malam menuju ke makam Baqi’ seraya mengucapkan salam: Salam sejahtera atas kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukmin. Segera datang apa yang dijanjikan pada kalian besok. Sungguh, kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penghuni kubur Baqi’ Gharqad.” (HR Muslim).
Hukum Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan
Meninjau dari asal-usulnya, tradisi ziarah menjelang Ramadhan ini diperbolehkan bahkan dianjurkan. Hadits lengkapnya berbunyi:
“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).”
Ziarah kubur dalam hal ini merujuk pada aktivitas mendatangi makam keluarga, kerabat, teman, atau pun umat Islam secara umum. Bahkan tidak terkecuali mendatangi makam orang-orang shalih, hukumnya diperbolehkan, dengan syarat bukan untuk tujuan yang syirik.
Hukum dari aktivitas ziarah kubur ini adalah sunnah. Mengingat Rasulullah juga menganjurkannya. Hal ini kemudian ditegaskan oleh Imam Al-Gahazali dalam Ihya ‘Ulum Ad-Dien, Juz 4 : 521.
“Ziarah kubur disunnahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barokah) serta pelajaran.”
Hukum bahwa ziarah kubur ini dianjurkan (sunah) juga telah disepakati oleh seluruh mazhab umat Islam. Dengan demikian, legalitas hukum menziarahi makam tidak perlu diperdebatkan lagi. Penegasan bahwa ziarah kubur ini disepakati oleh seluruh mazhab umat Islam tercantum dalam kitab Hujjah Ahlissunnah Wal Jama’ah, halaman 53.
“Ziarah kubur diperbolehkan oleh seluruh mazhab umat Islam”
Tuntunan Ziarah Kubur
Sebenarnya setiap orang memiliki urutan dan tata cara tersendiri dalam melakukan ziarah kubur. Namun, secara umum tradisi ziarah kubur yang berkembang di tengah masyarakat melalui beberapa tahapan berikut.
- Mengucapkan salam
- Membaca Istighfar 7x
- Membaca Surat Al-Fatihah 3x
- Membaca Surat Al-Falaq 3x
- Membaca Surat An-Nas 3x
- Membaca Surat Al-Ikhlas 3x
- Membaca Ayat Kursi 3x
- Membaca Doa Ziarah kubur
Adab Ziarah Kubur
Mengacu pada beberapa hadis Rasulullah yang dipertegas oleh beberapa ulama, terdapat beberapa yang hendaknya dilakukan pada saat ziarah kubur. Adab ini hendaknya diperhatikan oleh umat Islam setiap kali melakukan ziarah kubur.
- Mengucapkan salam saat memasuki area pemakaman
- Menggunakan pakaian yang baik dan sopan
- Dianjurkan untuk tidak menduduki kuburan
- Dianjurkan untuk berkata baik, dan hendaknya tidak berbicara kotor selama di area pemakaman
- Dianjurkan bertelanjang kaki (tidak menggunakan alas kaki)
Source: Dari berbagai sumber.
Itulah tradisi ziarah menjelang Ramadhan yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia. Bagi Anda yang hendak mengunjungi makam keluarga di luar kota. Atau pun jika ingin berziarah ke makam orang-orang shalih. Maka, bisa banget mengandalkan Orent Transport untuk menunjang kebutuhan transportasi Anda. Transport tersedia mulai dari city car, mini van, hingga bus, sehingga Anda bisa berziarah bersama keluarga besar sekalipun.
Baca juga: Sewa Mobil City Tour Cirebon
Ikuti Kami
- Instagram : orent.transport
- Facebook : Orent Transport